Minggu, 04 Desember 2016

sifat asosiatif pada operasi hitung penjumlahan

Sifat Asosiatif dan Penggunaannya

Sifat asosiatif juga disebut pengelompokkan. Sifat asosiatif berlaku pada operasi penjumlahan dan perkalian.
contoh:
1. (3 + 6) + 4 = 3 + (6 + 4)
2. 4 x (5 x 7) = (4 x 5) x 7
Secara umum untuk setiap a, b, dan c anggota bil. real berlaku:
(a + b) + c = a + (b + c) dan
(a x b) x c = a x (b x c)

Penggunaan sifat asosiatifSifat asosiatif digunakan untuk mempermudah penjumlahan dan perkalian.
Contoh:
1. Tentukan hasil dari 5 + 8 + 2 = ...
Dengan sifat asosiatif tidak harus menyelesaikan operasi penjumlahan sesuai dengan urutannya, tetapi dapat
dibuat bentuk 5 + (8 + 2) = 5 + 10 = 15.
Hal ini karena penjumlahn 8 dengan 2 dapat menghasilakan 10 yang dengan mudah dapat dijumlahkan dengan bilangan lainnya.

2. Tentukan hasil dari 7 + 8 = ...
Bentuk 7 + 8 = 7 + (3 + 5)                 (8 = 3 + 5, dipilih 3 + 5 karena 7 + 3 = 10)
                     = (7 + 3) +5
                     = 10 + 5
                     = 15

3. Tentukan hasil dari (9 x 8) x 5 = ...
Dengan sifat asosiatif
(9 x 8) x 5 = 9 x (8 x 5)
                 = 9 x 40 = 360                 (lebih mudah mengerjakan 8 x 5 dari pada 9 x 8)

0 komentar:

Posting Komentar